Kontribusi Pemaknaan Pemali dalam Komunitas Budaya Helong Terhadap Pendidikan Karakter

Karus Maria Margaretha, Semuel H. Nitbani, Karolus Budiman Jama

Abstract


Penelitian ini bertujuan mengangkat kekayaan budaya dan bahasa Helong, khususnya  tentang pemali. Salah satu warisan masa lampau yang masih berkembang sampai saat ini atau biasa disebut dengan pantangan. Konsep pemali yang diangkat yaitu hal-hal yang dipanggap perlu dihindari dan yang perlu dilaksanakan dalam kehidupan KBH supaya dapat dijadikan sumber belajar untuk membentuk karakter dan memperkuat identitas etnis KBH. Penelitian ini bersifat deskriptif-kualitatif dan berfokus pada bahasa Helong (Darat) dan makna budaya yang menjadi konsep pemikiran dan pemahaman KBHD terhadap hal-hal yang dianggap pemali, baik yang masih bertahan maupun yang telah ditinggalkan oleh KBHD. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Linguistik Kebudayaan perspektif Gary B. Palmer. Pengambilan data dilakukan dengan cara wawancara mendalam dan FGD. Hasil penelitian menunjukkan pemali dalam KB Helong secara tidak langsung menyumbang sejumlah filosofi hidup yang bermuara pada penanaman nilai-nilai moral baik dari sisi psikososial maupun ekologis. Kontribusi pemaknaan pemali KBHD bagi pendidikan karakter yaitu Kecerdasan Sosial, Kecerdasan Kognitif, Kecerdasan Spiritual, dan Kecerdasan Lingkungan.


Keywords


pemali; bahasa helong; pendidikan karakter

Full Text:

PDF

References


Adung Nursela, dkk. 2020. Ilmu Budaya: Jurnal Bahasa, Sastra, seni dan budaya e-ISSN 2549-7715 Volume 4: Nomor

Akhlak, Annisa, dkk. 2019. Pemali dalam Masyarakat Etnik Banjar di Kota Samarinda: Suatu Tinjauan Semiotika. Jurnal Ilmu Budaya vol. 3, no. 2, April 2019 hal. 121-130

Albertus, Doni Koesoema. 2010. Pendidikan Karakter: Strategi Mendidik Anak Di Zaman Global. Jakarta: PT. Grasindo (IKAPI)

Bertens, K. 2011. Etika. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

Bowden, Jhon. 2006. Documentation of Tthree Dialects of Helong: Endangered language of Eastern Indonesia. The Endangered Language Archived (ELAR)

Bowden, John . 2010. Metathesis in Helong. Presentation. Diakses tanggal 26 April 2017.

Bustan, Fransiskus. 2018. Guratan Makna Religius Ritual Penti Dalam Kebudayaan Manggarai Di Flores. Kupang: LP2M Undana

Danesi, Marcel. 2012. Pesan, Tanda, dan Makna. Yogyakarta: Penerbit Jalasutra (IKAPI)

Fox, James T. (2003). Out of The Ashes. ANU Press. diakses tanggal 26 April 2017

Grimes, Charles. Therik, and Jacob. 1997. “A guide to the people and languages of Nusa Tenggara. Kupang: Artha wacana Press

Hoed, Benny H. 2011. Semiotik dan Dinamika Sosial Budaya. Jakarta: Komunitas Bambu

Koentjaraningrat. 2004. Manusia Dan Kebudayaan Di Indonesia. Jakarta: Penerbit Djambatan.

Magnis-Suseno, Franz. 2013. 12 Tokoh Etika Abad Ke-20. Yogyakarta: Penerbit Kanisius (IKAPI)

Megawangi, Ratna. 2004. Pendidikan Karakter: Solusi Yang Tepat Untuk Membangun Bangsa. Jakarta: IHF

Palmer, Gary B. 1996. Pengantar Teori Linguistik Kebudayaan (Terjemahan Kletus Erom). Buku terjemahan. Universitas Nusa Cendana (Tidak dipublikasikan)

Rachel, James. 2013. Filsafat Moral. Yogyakarta: Penerbit Kanisius (IKAPI)

Steinhauer, Hein. Synchronic Metathesis and Apocope in Three Austronesian Languages of the Timor Area. Thesis. Leiden University, 1996. Diakses tanggal7 Maret 2017.

Toding, Iman. 2019. Pemali dalam Masyarakat Mamasa dan Implikasinya terhadap Nilai Pendidikan Karakter: Pendekatan Hermeneutika. Tesis: Universitas Negeri Makassar. Diakses pada http://eprints.unm.ac.id/id/eprint/13173




DOI: https://doi.org/10.47387/jira.v2i10.228

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Indexing:

         

 

Tool Manuscript:

 

 

Creative Commons License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.